USER/PIJAR, Medan. Tiga lembaga Negara Republik Indonesia yaitu Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerjasama dengan Universitas Sumatera Utara (USU) menyelenggarakan Talkshow Festival Konstitusi dan Antikorupsi pada senin (15/5). Acara yang diadakan di Gedung Auditorium USU ini mengusung tema ‘Mengawal Demokrasi Konstitusi, Melawan Korupsi’.
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai wujud nyata dari kepedulian lembaga Negara Republik Indonesia akan keberlangsungan bangsa Indonesia. Penting bagi Mahasiswa untuk mengetahui sistem politik dan hukum yang ada di negara ini. Selain itu, sebagai penerus bangsa Mahasiswa juga harus memiliki pola pikir antikorupsi guna mencapai Indonesia yang lebih baik.
Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum (Rektor USU) bersama Zulkifli Hasan (Ketua MPR), Agus Rahardjo (Ketua KPK) dan Anwar Usman (Ketua MK) menjadi narasumber dalam Talkshow tersebut. Kegiatan pun diawali dengan pemotongan pita dan dilanjutkan dengan peninjauan booth pameran dalam Festival Konstitusi dan Antikorupsi tersebut.
Selain melakukan talkshow, dilaksanakan pula pengumuman pemenang lomba Penulisan Blog. Tepat pukul 09.35 WIB, acara dilanjutkan dengan pemukulan gong sebagai simbolis dibukanya festival dan penandatanganan komitmen bersama Deklarasi Antikorupsi. Dua rangkaian acara tersebut juga diramaikan oleh ketua-ketua dari tiap Lembaga Negara.
Nurhajizah Marpaung, Wakil Gubernur Sumatera Utara mengapresiasi kegiatan ini. “Ya pastinya bagus ya, saya sangat mengapresiasi. Terutama kepada Pemerintah Provinsi Sumut. Acara ini ditujukan untuk pejabat yang menjabat sekarang maupun untuk anak kita yang akan menjabat dimasa mendatang supaya mulai dari awal sudah terdidik dan sejak dini sudah terjaga sekali,” ungkapnya.
Festival ini dipenuhi oleh Mahasiswa/i Universitas Sumatera Utara (USU) yang sangat antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Seluruh peserta serta tamu undangan acara Festival Konstitusi dan Antikorupsi juga disuguhkan oleh hiburan-hiburan tradisional seperti penampilan gondang sembilan, tari tradisional serta paduan suara.
“Saya pernah mendengar petikan tokoh India, Mahatma Gandhi itu pernah mengatakan ‘Bumi dengan segala isinya cukup untuk umat manusia, tapi tidak bagi orang serakah’,” ujar Agus Rahardjo dalam mengajak peserta ikut anti dengan korupsi. Frans Dicky Naibaho