USU Peringkat Pertama Publikasi Ilmiah Scopus 2018

MEDAN – HUMAS USU : Universitas Sumatera Utara (USU) hingga pengujung Mei 2018 masih menduduki ranking teratas dalam peringkat scopus untuk penerbitan jurnal ilmiah sepanjang tahun 2018. Hal tersebut terpantau melalui database di laman scopus.com.  USU menduduki ranking pertama dengan jumlah publikasi sebanyak 879, mengungguli UI, Undip, ITB, USM dan UGM. Secara keseluruhan, sampai saat ini penerbitan tulisan ilmiah terindeks scopus yang dilakukan oleh para dosen USU tercatat 2.028 publikasi. Dengan hasil itu, USU menduduki peringkat 10 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang terdaftar di database scopus.

Scopus 1Prestasi menggembirakan itu disambut baik dan disyukuri oleh Rektor USU, Prof Dr Runtung Ritepu, SH, M Hum. Dalam berbagai kesempatan pada pidatonya Rektor menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap pencapaian itu dan. Ia berharap agar prestasi tersebut dapat terus bertahan hingga ke akhir tahun. Ia juga menilai, semakin tingginya minat para peneliti dan dosen di USU dalam mempublikasikan tulisan ilmiah merupakan hal yang patut disyukuri dan terus diberikan dorongan dan motivasi, untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang baik dan bermanfaat.

Menurut Rektor, naiknya angka publikasi di jurnal ilmiah terindeks scopus merupakan salah satu efek positif dari kebijakan peningkatan insentif yang diberikan Universitas Sumatera Utara kepada para dosen dan peneliti yang menulis, dimulai sejak dua tahun terakhir. Kebijakan tersebut merupakan prioritas dan bagian dari Program Kerja Rektor 2016-2021.

“Dengan dukungan dana yang cukup besar, peningkatan yang dihasilkan sampai saat ini cukup memuaskan. Hal tersebut tentu sangat mendukung kemajuan USU dan menjadi tolok ukur keberhasilan suatu perguruan tinggi,” katanya antusias.

Scopus 2Di kesempatan terpisah, Wakil Rektor III USU, Drs Mahyuddin KM Nasution, MIT, Ph D, mengharapkan agar ke depannya semakin meningkat jumlah riset yang dilakukan, baik secara mandiri maupun yang didanai oleh universitas dan Kemenristekdikti.

“Anggaran 25% yang diperuntukkan khusus untuk riset dari total anggaran yang ada merupakan bukti kuat bahwa riset atau penelitian itu memegang peran penting dan didukung penuh. Dengan pencapaian ranking tertinggi untuk publikasi ilmiah terindeks scopus sepanjang 2018 ini, maka kita juga harus memberikan perhatian penuh terhadap kemajuan dan peningkatan dari hasil-hasil ciptaan atau inovasi, paten serta produk-produk yang bisa dihilirisasi ke masyarakat,” paparnya.

Ditambahkannya, produk riset yang bermanfaat langsung bagi masyarakat sangat dibutuhkan. Dengan kebermanfaatannya itulah riset menjadi bernilai penting dan dianggap sebagai sumbangsih keilmuan yang paling nyata.(Humas)