USER/PIJAR, Medan. Tingginya angka putus sekolah di negeri ini menjadi tanda banyaknya mimpi dan cita-cita anak negeri yang harus tergadaikan. Di Sumatera Utara angka putus sekolah didominasi oleh masyarakat pesisir. Anak-anak nelayan menganggap bahwa ia hanya akan menjadi penerus ayahnya, sehingga merasa lebih baik mengasah kemampuan melaut dibanding sekolah. Hal inilah yang mendorong tiga mahasiswa Universitas Sumatera Utara berinovasi untuk membuat program pengembangan masyarakat demi mengembalikan semangat dan motivasi anak-anak pesisir dalam bercita-cita.
Mereka adalah Putri Desifa Parahima Ritonga (Psikologi), Karlin Wijiyani (Ilmu Kesehatan Masyarakat), dan Habibie Satrio Nugroho (Ilmu Komputer) yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM-M) dengan dosen pembimbing Dina Nazriani, M.A. Inovasi ini berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tahun 2018.
Program yang diberi nama Kapuccino ini merupakan akronim dari Kampung Cita-Cita Nelayan Oceano yang memiliki tujuan untuk meningkatkan motivasi melanjutkan sekolah bagi anak-anak kampung apung nelayan, Belawan.
“Di awal kunjungan survey rata-rata adik didik menyebutkan cita-cita serupa yaitu menjadi dokter, guru dan pilot. Ada yang ingin menjadi pemain bola, tetapi kondisi mereka yang tinggal di atas laut butuh diberi motivasi dan keyakinan yang kuat untuk mempertahankan cita itu,” kata Desifa sebagai Team Leader Kapuccino.
Program yang dipublikasi melalui akun instagram @kapuccino.id ini memiliki beberapa agenda unggulan yang sudah dijalankan antara lain, Pengenalan Variasi Cita-cita, Pembelajaran dan Inspirasi, Diskusi Urgensi Pendidikan Bersama Orangtua adik didik, serta Pengonsepan Mural Ikon Cita-cita.
Program tidak hanya melibatkan anak-anak tetapi juga orangtua adik didik yang turut serta. Sedangkan tempat yang digunakan adalah salah satu rumah warga yang dijadikan pondok cita-cita, tepatnya di wilayah Ujung Kerang, kampung Nelayan Seberang, Belawan.
Yang paling menarik adalah ketika salah satu agenda inspiasi yang dijlankan, yaitu Hari Sejuta Mimpi Kapuccino dengan mengundang inspirator-inspiator dari berbagai profesi seperti dokter, guru, apoteker, diplomat dan ilmuwan sebagai pembicara.
“Untuk itulah Kapuccino datang membawa berbagai program ke ujung kerang, agar adik-adik kampung apung mengenal variasi cita-cita sehingga memotivasi dirinya untuk terus bersekolah. Karena mimpi adalah milik semua orang, “ tutup Desifa yang sekaligus menyebutkan tagline program mereka. “Membangun mimpi dalam satu atap Ujung Kerang” (Cici Alhamdaina)