MEDAN – HUMAS USU : Tim Kemanusiaan Bantuan Medis dan Psikologi dari USU untuk korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang bertolak dari Medan pada tanggal 14 Agustus 2018 lalu, telah menyelesaikan misi tugas pertama rintisannya pada 20 Agustus 2018. Empat dari enam orang anggota tim yang berangkat telah kembali ke Medan, menyisakan dua orang anggota tim yang masih menyelesaikan tugas kemanusiaannya.
Tim Kemanusiaan yang diberangkatkan terdiri atas Tim Anestesi Fakultas Kedokteran USU, yakni dr. Muhammad Arshad , SpAN, dr. Fathur Rahman (PPDS Anestesi) dan Muhammad Zulfahri Sitompul (Perawat Anestesi). Selain itu ada Tim Psikologi Fakultas Psikologi USU, Ari Widiyanta, M.Si, Psikolog dan Maftuh Ihsan serta Staf Bagian Administrasi/Logistik, Deddy Lesmana. Selama di Lombok, Tim Kemanusiaan juga sempat bersilaturahmi dengan Dekan FK Universitas Mataram, dr. Hamsu Kadriyan, Sp.THT-KL (K). MKes.
Di Lombok, Tim Kemanusiaan USU melapor dan berkoordinasi dengan Komandan Posko PDB Gempa Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat 2018, Kol. Czi. Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos, S.H, M.Han. Dalam kesempatan itu Komandan Posko menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah melakukan koordinasi serta memaparkan kondisi terkini di Lombok. Ia juga menjelaskan bahwa Pos Komando hanya ada satu yakni Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Gempa Lombok Prop NTB 2018. Sampai saat ini proses pencarian dan evakuasi masih terus dilakukan, dan tetap melakukan dukungan terhadap para pengungsi. Penyebaran lokasi masyarakat terdampak sangat luas dan belum semuanya terinformasikan pada Pos Komando.
Komandan Posko sangat mengharapkan adanya bantuan untuk memetakan lokasi. Didukung oleh Pospenas (Pos Pendamping Nasional), Posko juga mengaplikasikan Qlue untuk memetakan lokasi terdampak yang membutuhkan bantuan.
Sementara itu, menurut laporan dari Tim Psikologi, pada hari pertama mereka di lokasi bencana, langkah awal yang dilakukan adalah melakukan kunjungan ke Dinas Kesehatan setempat untuk menerima pengarahan dan pengenalan medan. Setelah berkoordinasi mereka ditempatkan di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. Seusai mengantar tim media KRI Soeharso, tim diarahkan untuk berkoordinasi dengan posko marinir dan ACT.
Pada tanggal 15 Agustus 2018, tim kembali bergabung dengan ACT dan melakukan pengambilan data awal di Desa Perigi. Tim Psikologi juga melakukan konseling terhadap beberapa korban selamat yang dianggap memerlukan penanganan psikologis untuk menghapus trauma bencana. Secara umum, Tim Psikologi menggambarkan kondisi di daerah tersebut yang perlu diperhatikan adalah hanya terdapat 3 posko di Perigi, yang masih memungkinkan untuk ditambah. Semua bangunan di desa tersebut dalam kondisi hancur, irigasi tersumbat sehingga air menjadi langka dan masyarakat tidak bisa bertani. Di desa Perigi juga tidak tersedia toilet umum dengan penerangan yang sangat terbatas.
Penanganan psikologi untuk kelompok anak sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh dokter spesialis jiwa namun belum intensif. Sementara kelompok remaja dan dewasa belum pernah mendapatkan penanganan psikologis.
Pada tanggal 16 Agustus 2018 Tim Psikologi dan staf PPLP menyerahkan dua buah genset kepada dua lokasi pengungsian di Desa Perigi dan melakukan terapi pada kelompok usia anak-anak dan usia remaja.
Tim Anestesi USU sepenuhnya membantu penanganan operasi dan pemulihan kesehatan para korban gempa serta menyalurkan bantuan obat-obatan, popok bayi dan air minum untuk seluruh korban. Tim Kemanusiaan USU gelombang kedua akan dipersiapkan untuk melanjutkan misi bantuan berikutnya. (Humas)