MEDAN – HUMAS USU : Banyak hal positif dari masyarakat Jepang yang bisa diadopsi oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah tetap memelihara akar budaya bangsanya dengan baik meskipun negaranya telah melejit sebagai salah satu negara maju di dunia. Modernisasi yang berkiblat pada penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya, ternyata tak membuat masyarakat Jepang meninggalkan begitu saja tradisi yang menjadi ciri khasnya. Pengenalan budaya itu bahkan telah diterapkan masyarakat Jepang sejak anak-anak mereka masih kecil. Budaya bersih, disiplin, pantang menyerah dan selalu menjaga etika atau sopan-santun, merupakan hal-hal yang paling menonjol dalam kehidupan masyarakat negeri itu.
Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor IV Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Dr Ir Bustami Syam, MS ME, dalam kata sambutannya mewakili Rektor USU, pada pembukaan Festival Budaya Jepang (Bunkasai) USU 2018, Jum’at (4/5). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 4 hingga 6 Mei 2018 itu digelar Himpunan Mahasiswa Sastra dan Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara (Aotake-Hinode) bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Jepang di Medan dan didukung oleh Fakultas Ilmu Budaya melalui Prodi Sastra dan Bahasa Jepang.
Selain menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap seluruh panitia yang telah bekerja keras menyelenggarakan event tahunan tersebut, Prof Bustami juga memberikan apresiasi khusus terhadap Konsul Jepang di Medan, Ishi Takeshi, yang telah memberikan rasa persahabatannya yang tulus dan mendalam, baik secara pribadi maupun kepada Universitas Sumatera Utara.
Sebelumnya, Ketua Panitia Bunkasai USU 2018, Khairul Amal mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan pada tahun ini merupakan gelaran yang ke sepuluh kalinya dan senantiasa mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat, khususnya para pecinta budaya Jepang di Medan. Bunkasai 2018 menjadi bernilai istimewa karena bertepatan dengan perayaan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia Jepang jatuh pada tahun ini.
Konjen Jepang di Medan, Ishi Takehi, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang teramat besar kepada para panitia yang telah mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk menggelar Bunkasai USU 2018.
“Dengan peringatan 60 tahun hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia, yang bertepatan pada tahun 2018 ini, harapan kami semoga ke depannya hubungan kedua negara dapat semakin erat dan harmonis. Juga akan semakin banyak kerjasama dan manfaat yang bisa didapatkan oleh keduanya,” imbuh Ishi Takeshi.
Sementara itu, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Budaya (FIB) USU Prof Dr Ikhwanuddin Nasution, M Si, dalam sambutannya mewakili Dekan FIB mengatakan, bahwa pihak fakultas mendukung sepenuhnya kegiatan Festival Budaya Jepang (Bunkasai) USU 2018. Ia berharap kegiatan-kegiatan sejenis dapat dilangsungkan untuk semakin memperkaya informasi masyarakat terhadap kebudayaan dari berbagai negara.
Turut mewarnai kegiatan pembukaan Bunkasai USU 2018, atraksi tarian kebudayaan Jepang dan Batak persembahan mahasiswa-mahasiswi FIB dan Dinas Pariwisata Kota Medan. Pembukaan festival ditandai dengan pengguntingan pita dan pelepasan balon ke udara oleh WR IV USU didampingi WD III FIB, Konjen Jepang dan sejumlah undangan, serta Parade Omikoshi.
Berbagai stand yang menjaul aneka kudapan dan camilan khas Jepang turut meramaikan acara. Begitupua stand yang menjual berbagai aksesoris, baju, dan berbagai cenderamata Jepang. Tak ketinggalan pula stand penyewaan kostum cosplay serta berbagai gelaran acara yang biasa digelar di negeri matahari terbit itu. (Humas)