USER/PIJAR, Medan. Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (PEMA FKM) menggelar event bertaraf nasional, yaitu “Seminar Horas Health Public Fest 3”. Acara yang diselenggarakan pada Sabtu, (05/05) di Auditorium USU tepat pukul 08.30 WIB tersebut mengundang delegasi dari beberapa universitas ternama di Indonesia yang berasal dari rumpun kesehatan untuk mengikuti kegiatan yang memasuki tahun ketiga ini.
Seminar Horas Health Public Fest 3 ini mengundang tiga pemateri, Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, M.Si, yang merupakan Guru Besar Ilmu Gizi FKM USU, Ahmad Hakiki, Spd.I yang merupakan penggagas komunitas GO River sungai Deli, serta Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, DR. Siswanto, MHP.DTM
Acara yang mengangkat tema “Inovasi Dalam Pembangunan Kesehatan Berkelanjutan Di Daerah Tropis Menuju SDGS 2030” disambut suka cita oleh para hadirin yang antusias mengikuti kegiatan ini. Terlihat dari riuh suara peserta yang berjumlah sekitar ratusan orang memadati ruang auditorium USU. Bukan hanya itu saja, hiburan Gondang yang merupakan musik khas batak dari Sumatera Utara menambah semangat serta meriahnya acara.
Iyan selaku ketua acara pun mengungkapan alasan pemelihan tema, “Melihat permasalahan-permasalahan kesehatan ini masih banyak, penyakit yang tidak menular khususnya di daerah tropis. Jadi alasan tersebut mengangkat tema ini sehingga nanti harapan nya, khalayak muda akademisi mempunyai ide-ide cemerlang untuk membantu juga di bagian pemerintahan”
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, DR. Siswanto, MHP.DTM menekankan tentang kompleksnya persoalan kesehatan di Indonesia yang masih menjadi tantangan menuju SDGS 2030. “Jadi kesehatan Indonesia tentunya dari sisi umur harapan hidup, atau impact sudah cukup naik. Angka kematian ibu juga mulai menurun, kemudian secara kualitas juga (kesehatan ibu melahirkan-red). Tetapi disisi lain sebetulnya terkait dengan penyakit disatu sisi ada penyakit tidak menular (jumlahnya-red) naik. Disisi lain ada penyakit yang baru muncul, ada flu burung,ebola, dan sebagainya. Kalau masalah gizi, disatu sisi kita ada gizi buruk, kurang gizi, pendek (stunting). Tapi di sisi lain kita ada obes (kegemukan) sehingga ada kombinasi"., ujarnya. Ia juga menekankan peran penting mahasiswa untuk berpikir kreatif dalam mendorong kreativitas inovasi dan penelitian pengembangan untuk membantu pemerintah dalam mempertajam kebijakan Kementrian Kesehatan (Annisa Rahmi)