MEDAN – HUMAS USU : Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Workshop Quacquarelli Symonds (QS) Ranking yang mengambil tema “Sinergizing and Sharing Experience in Building USU’s Capability to Accelerate Toward QS Ranking”, bertempat di Ruang Rapat Senat Akademik lantai II Gedung BPA USU, jl Dr Mansyur Medan, Jumat (22/12). Workshop dibuka oleh Wakil Rektor I USU, Prof Dr Ir Rosmayati, MS dan diikuti oleh sekira 150 peserta yang berasal dari fakultas-fakultas dan unit-unit kerja yang ada di USU.

Kegiatan tersebut diisi dengan pemaparan narasumber yang terdiri dari Prof Dr Tusrin Bin Yusof selaku Director Strategic Planning & Risk Management Office University Tun Hussein Onn Malaysia, Kepala Pusat Kajian Kerjasama Internasional dan Inovasi Universitas Mercu Buana Jakarta, Prof Dr Ing Darwin Sebayang, Ketua IKA FT se-Jabodetabek, Ir Nasri Sebayang, MBA, dan Staf Ahli Rektor USU, Prof dr Gontar Alamsyah Siregar, Sp PD, KGEH.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor I USU, Prof Dr Ir Rosmayati, MS, menyampaikan apresiasi atas digelarnya kegiatan Workshop Quacquarelli Symonds (QS) Ranking USU yang bertujuan untuk merintis pengakuan internasional terhadap USU. Berbagai program kerja yang telah maupun akan dilaksanakan serta peningkatan kualitas pendidikan yang giat dilakukan oleh USU merupakan upaya untuk merintis perangkingan internasional melalui Badan Ranking Universitas Dunia (QS Ranking).

Dengan demikian, lanjut Prof Rosmayati, terselenggaranya workshop diperlukan dalam mencapai pengakuan atas kualitas mutu pendidikan yang ada di USU dan memotivasi seluruh tenaga pengajar untuk melakukan kerja dan pengabdian terbaiknya kepada universitas khususnya, serta masyarakat pada umumnya.  Ia berharap, pada 2018 mendatang USU dapat masuk ke dalam peringkat terbaik di QS Ranking. Karena reputasi internasional yang didapatkan melalui sistem ranking dan rating ini  akan memiliki pengaruh dalam ketersediaan lulusan yang siap pakai dan berkualitas serta dibutuhkan oleh pasar kerja, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Seluruh program ke depannya  diharapkan mampu sejalan dengan point dan kriteria penilaian QS Ranking yang mencakup kriteria teaching, employibility, internationalization, inclusiveness dan social responsibility

Prof dr Gontar Alamsyah Siregar, Sp, PD, KGEH, yang tampil sebagai pembicara pertama menampilkan materi pengenalan terhadap QS Ranking dan Rating di Universitas Sumatera Utara. Sementara pembicara kedua, Prof Dr Yusri bin Yusof menampilkan materi “Experience of UTHM to Get QS Ranking, such as Organization, Preparing Curriculum, Document and Schedulling”, dan sebagai penutup pemaparan tentang “A Contribution of Alumni and Its Networking in the Acceleration of USU Toward QS Ranking” yang disajikan oleh Ir Nasri Sebayang, MBA dan Prof Dr Ing Darwin Sebayang. (Humas USU)

MEDAN – HUMAS USU : Dharma Wanita Persatuan (DWP) USU menggelar berbagai kegiatan sosial dalam rangka memperingati HUT ke-18 Dharma Wanita Persatuan. Antara lain dengan melakukan bakti sosial membagikan paket bantuan untuk 178 KK pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung yang ditempatkan di Jambur Desa Gung Pinto, Kecamatan Naman Teran,  Kabupaten Karo Sumut, Jum’at (8/12).

DW 2

DWP USU juga melakukan kunjungan ke Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), serta Panti Asuhan Yayasan Amal dan Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan. Acara puncak silaturrahmi HUT DWP dilangsungkan di Wisma USU, Jalan Universitas Kampus USU Medan, Selasa (12/12).

DW 3Turut hadir dalam kesempatan tersebut Penasehat DWP Prov Sumut, Hj Evi Diana Erry Nuradi, sejumlah pengurus DWP Prov Sumut, DWP Unimed, Dirut RS USU, Dr dr Syah Mirsya Warly, Sp BU, Wakil Rektor 2 USU, Dr dr Muhammad Fidel Ganis Siregar, Mked (OG), Sp OG (K), Dirut BNI USU, Ir Zulkifli Harahap, MSi, para mitra kerjasama USU serta seluruh pengurus dan anggota DWP USU.

DW 4Dalam sambutannya Rektor USU, Prof Dr Runtung Sitepu, SH, MHum, menyampaikan ucapan selamat atas HUT ke-18 DWP dan memotivasi seluruh pengurus DWP untuk melakukan pembenahan, guna mendukung program-program kerja USU, baik yang telah maupun akan dilakukan.

DW 5Dalam kesempatan itu Rektor juga memaparkan berbagai kemajuan dan prestasi yang telah dicapai oleh USU dalam dua tahun ini dan menegaskan bahwa hal tersebut tak terlepas dari dukungan pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan.

DW 1Sementara itu, Ketua DWP USU, Hj Farida Runtung Sitepu, mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas bertambahnya usia DWP. Ia juga berterima kasih atas kebersamaan dan kerjasama yang terjalin dengan baik selama ini di dalam kepengurusan DWP USU, sehingga mampu melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi USU khususnya, dan masyarakat pada umumnya. (Humas)

MEDAN-USU: Setelah keberhasilan Tim Horas yang menciptakan mobil hemat energi, Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara (USU) kembali melakukan inovasi. Mereka menciptakan mobil listrik generasi ke II yang diberi nama Lamringan Proto dan Lamjingar Urban. Dua jenis mobil itu lahir dari tangan-tangan mahasiswa di Tim Asatama USU. Rencananya, kedua mobil itu juga akan diikutkan dalam kontes Energy Marathon Challange (IEMC) di Malang mendatang. Keduanya diikutkan pada dua kategori yang berbeda.

mobil-listrik
Dekan Fakultas Teknik USU, Prof Bustami Syam, saat peluncuran dua mobil listrik itu, Sabtu (11/10/2015) menjelaskan, mobil tersebut merupakan buatan Tim Asatama di bawah naungan Departemen Teknik Elektro. “Jadi di Teknik ada dua tim, pertama ada Tim Horas yang menciptakan mobil hemat energi, kedua Tim Asatama yang menciptakan mobil listrik. Nah, tahun lalu Asatama juga ikuti kontes serupa, namun hanya tembus di posisi lima besar,” katanya. Ia berharap, dalam keikutsertaan yang kali kedua ini, Tim Asatama mampu meraih hasil maksimal. “Kita berharap, yang terbaik. Terimakasih kepada sponsor dan alumni yang telah banyak membantu,” katanya.


Manager Tim Asatama, Rio Richard Simanjuntak menjelaskan, pada even nasional itu, Asatama akan menurunkan Lamringan Proto pada kelas prototype, sementara Lamjingar Urban pada kelas Urban Concept. “Kita sudah membenahi kelemahan-kelemahan pada mobil generasi pertama dan melakukan riset untuk membuat mobil dengan efisiensi yang lebih baik,” ujarnya.


Ditambahkan, mobil listrik yang diciptakan sama sekali tanpa emisi. Dua mobil itu kemudian di uji cobakan di USU. Dalam uji coba itu, dua mobil bekerja dengan baik dan siap 100 persen untuk mengikuti kompetesi IEMC di Malang.

Universitas Sumatera Utara menandatangani nota kesepahaman dengan Institut Francais d’Indonesie, yang berlangsung pada Kamis (23/06/16) di gedung BPA USU Kampus Padang Bulan.

Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Runtung, SH, MHum, yang didampingi oleh Sekretaris USU Prof. Gontar Siregar, Wakil Rektor II Dr. Fidel Ganis Siregar, Kepala Kantor Urusan Internasional USU Dr. Esther Nababan, Kepala Pusat Bahasa USU Prof. T. Silvana Sinar, Dekan FIB Dr. Budi Agustono, dan Dekan FMIPA Dr. Kerista Sebayang, menyambut baik ikatan kerjasama tersebut dan mengucapkan terima kasih atas terbukanya peluang kerjasama dengan Alianza Francais Medan.

Dikatakannya, kerjasama USU dengan Institut Francais d’Indonesie melalui Alianza Francais Medan telah berlangsung pada masa Rektor sebelumnya. Kerjasama itu, ujarnya, yakni membuka kelas Bahasa Perancis Level A1 dan Level A2. USU juga memiliki warung Perancis yang diresmikan pada tahun 2014 dan terletak di Pusat Bahasa USU. “Pada tahun ini juga ada dua staf pengajar yang melanjutkan studi program doktor di Perancis melalui beasiswa LPDP. Kedua orang itu adalah, Ibu Vivi yang melanjutkan studi S3 di University de Poiter, dan Ibu Joiverdia yang melanjutkan studi S3 di salahsatu perguruan tinggi di Perancis,“ ucap Rektor.

Rektor berharap kerjasama itu dapat terus berlanjut dimasa yang akan datang dengan program yang lebih luas dan bervariasi, serta semakin banyak staf pengajar USU yang melanjutkan studi S3 di Prancis. Sementara Antoine Devencoux du Buysson, atase Kedutaan Perancis di Indonesia, yang didampingi Thomas Simoes (Direktur Alianza Francais Medan), Pogy Kurniawan (President Alianza Francais Medan), Debbie Rosaline (Campus France), dan Irma Tobing (Responsible Pedagogic), mengucapkan terima kasih atas terlaksananya kerjasama tersebut.

Disebutkannya, kerjasama dengan USU sangat penting dimana kedua institusi mendapatkan manfaatnya. Diakuinya kerjasama yang telah berlangsung selama ini telah berjalan baik seperti kelas bahasa Perancis dan adanya Warung Perancis. “Saya juga berharap dengan adanya MoU ini semakin membuka kesempatan bagi kedua pihak untuk mengembangkan program kerjasama ke arah yang lebih luas,” tutup Antoine.

Medan-USU: Perancis melalui duta besarnya Corinne Breuze berkomitmen meningkatkan kerjasama bidang pendidikan dengan Indonesia. Komitmen ini menandai digelarnya 7th Joint Working Group Indonesia-France di Universitas Sumatera Utara, Senin (9/3). Corinne juga menegaskan, pemerintah Perancis akan membantu pengembangan riset di USU khususnya di bidang kesehatan (kedokteran) dan teknik.

Demikian pernyataan Dubes Perancis tersebut saat temu pers usai membuka pertemuan 7th Joint Working Group on Indonesia-French Cooperation in Higher Education and Research di Ruang IMT-GT Biro Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Senin (9/3). Pertemuan yang berlangsung selama dua hari (9-10 Maret 2015) ini mengusung tema "How Education and Research Respond to Sustainable Development?”. Hadir dalam pembukaan even tersebut Menristek Dikti diwakili Direktur pada Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti Prof.Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSEE, Ph.D, Rektor USU Prof. DR. dr. Syahril Pasaribu, Direktur IFI Bertrand de Hartingh, mewakili Walikota Medan, Drs. Hasan Basri, MM, para Rektor dari beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Juga turut hadir Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Prof. Dr. Rochmat Wahab yang juga sebagai Ketua Umum SNMPTN 2015 disamping juga Hadir para rektor dari universitas ternama di Perancis.
 

Sementara itu, Wakil Rektor IV USU Prof. Ningrum Natsya Sirait di sela temu pers tersebut menegaskan, Prancis sangat melirik Rumah Sakit Pendidikan (Fakultas Kedokteran) USU termasuk dengan Fakultas Teknik. Rumah Sakit USU diproyeksikan akan unggul dalam penanganan tropical medis dan menjadi daya tarik bagi Prancis untuk membantu mengembangkan riset ilmiah terkait penyakit tropis. “Jadi bukan operasional rumah sakitnya, lebih kepada risetnya. Perancis memiliki ilmuan dan periset yang bagus, jadi saat ini kita coba menjajaki hal mana yang menjadi perioritas yang bisa dikerjasamakan. Bila sudah ketemu, akan kita sandingkan,” katanya.


 

Menristek Dikti diwakili Direktur pada Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Ditjen Dikti Prof.Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSEE, Ph.D dalam kesempatan temu pers itu juga menambahkan, selain dalam pengembangan riset, kerjasama dengan Prancis juga masuk dalam ranah pertukaran budaya. Tentu sangat baik bagi kedua negara karena dapat meningkatkan daya saing bangsa. Peningkatan kerjasama yang saat ini sedang dijalin, tambahnya, melingkupi kerjasama dalam program joint degree, double degree, joint public di dalam riset dan pertukaran dosen dan mahasiswa. Duta Besar Prancis Corinne Breuze mengatakan, dari kerjasama itu ia berharap dapat meningkatkan minat mahasiswa Indonesia studi ke Prancis. Mengingat, kini ada sekitar 1.500 mahasiswa Indonesia di Prancis.    

Bidang studi yang banyak diambil oleh para mahasiswa Indonesia adalah Engenering, MIPA, Kesehatan dan Manajemen Perdagangan. Prancis memberikan beasiswa atau asuransi kesehatan, Indonesia memberikan beasiswa untuk biaya hidup. Bertrand de Hartingh Konselor Kerjasama dan Kebudayaan Direktur IFI menjelaskan, untuk kuliah di Prancis harus bisa berbahasa Prancis. Sekarang ini sudah ada 7 orang yang siap berangkat ke Prancis. Juga dijelaskan banyak pengusaha Prancis yang mau membuka peluang usaha di Indonesia.

Sementara Rektor USU Prof. Syahril Pasaribu mengatakan, kerjasama dilakukan beberapa Universitas di Indonesia dengan universitas di Prancis. Diperkirakan sekitar 10 Universitas yang melakukan kerjasama, dan nanti akan dipilih kementrian. Banyak sekali manfaat kerjasama ini, tahun 1990-an banyak dosen kita yang sekolah ke Prancis, namun terhenti dan sekarang akan kita mulai lagi.(humas)