MEDAN – HUMAS USU : Universitas Sumatera Utara (USU) mencatatkan perolehan Paten Granted terbesar sepanjang tahun 2018, dengan memiliki 23 paten. Sebelumnya, USU hanya memperoleh 7 Paten, yang diperoleh dari rentang tahun 2012 hingga 2017. Saat ini, masih terdapat lebih dari 80 draft paten yang sedang dalam progress verifikasi di Unit Perlindungan HKI LP USU sebelum didaftarkan ke DJKI.
Demikian disampaikan Rektor USU, Prof Dr Runtung Sitepu, SH, M Hum, dalam sambutannya pada acara wisuda lulusan USU Periode I Tahun Akademik 2018/2019, yang berlangsung di Auditorium USU, dari tanggal 21 hingga 22 November 2018. Dalam kegiatan selama dua hari itu, sebanyak 3.258 orang wisudawan dilantik, yang terdiri dari 1.185 orang (36.37 %) pria dan 2.073 orang (63.63 %) wanita.
Rektor juga menginformasikan bahwa dalam sistem pemeringkatan yang dilakukan oleh Kemenristekdikti, peringkat USU saat ini telah merangkak naik dari peringkat ke 19 pada tahun 2017 menjadi peringkat 15 pada tahun 2018. Adapun jumlah publikasi ilmiah USU yang terindeks Scopus untuk tahun 2018 sebanyak 1.271 artikel sehingga jumlah keseluruhan secara kumulatif saat ini mencapai 2.415 artikel. Hal tersebut menempatkan USU pada urutan ke-3 publikasi terbanyak di Indonesia setelah Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung. Berdasarkan capaian itu, maka pada bulan Agustus lalu, Scimago sebagai salah satu institusi pemeringkatan dunia menempatkan USU pada peringkat 674 dunia setelah Universitas Diponegoro dan Universitas Indonesia.
Ditambahkan Rektor, prestasi para mahasiswa USU juga terus mengalami peningkatan. Perolehan medali emas terhitung sejak Januari 2018 sampai saat ini adalah 15 medali emas internasional dan 39 medali emas tingkat nasional. Jumlah tersebut belum termasuk 16 medali emas dan perak yang telah diperoleh pada Agustus hingga November 2018.
Di antara para wisudawan/wisudawati USU yang dilantik, terdapat beberapa orang mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai program dan jenjang pendidikan yang meraih prestasi menonjol sehingga mendapatkan predikat cumlaude. Kepada mereka yang berprestasi itu diberikan kehormatan khusus oleh Rektor untuk berdiri bersama orangtuanya tatkala nama-nama mereka disebutkan. Terlihat rona penuh kebanggaan dan haru di raut wajah para orangtua wisudawan dan wisudawati yang berkesempatan mendampingi putra-putri terbaiknya.
Rektor juga menyampaikan bahwa dalam hal penerimaan mahasiswa baru Tahun Akademik 2019/2020, dilakukan melalui 3 jalur yakni; SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri. Untuk Jalur SNMPTN, pengisian, verifikasi, dan pendaftaran dilaksanakan pada 4 Januari s/d 14 Februari 2019. Sementara itu untuk jalur SBMPTN, secara nasional akan dilaksanakan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang pendaftarannya akan dibuka mulai 12 Januari s/d Maret 2019 dan ujian akan dilaksanakan selama 24 hari dari Maret s/d Mei 2019. Adapun jumlah daya tampung untuk ketiga jalur tersebut adalah sebanyak 7.759 orang, dengan perincian 2.288 untuk jalur SNMPTN, 3.275 untuk jalur SBMPTN dan 2.196 untuk jalur Mandiri. (Humas)
MEDAN – HUMAS USU : Digitalisasi yang telah merambah dalam banyak aspek kehidupan umat manusia yang diawali dari keberadaan Revolusi Industri 1.0 yang kemudian berkembang semakin pesat hingga di era Revolusi Industri 4.0 saat ini membutuhkan perhatian serius serta kesiapan dari seluruh umat manusia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Universitas Sumatera Utara sebagai institusi pendidikan juga tak terlepas dari tanggungjawab untuk menyiapkan lulusannya sehingga selaras dengan misi yang dibawa oleh Era Revolusi Industri. Edy Rahmayadi menekankan bahwa USU perlu ditingkatkan kualitasnya dengan serius. Ia juga meminta agar seluruh dosen dan jajaran pimpinan di USU dapat memberikan teladan bagi para mahasiswa dan mahasiswi.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi, saat menyampaikan orasi ilmiahnya di depan sejumlah undangan dan mahasiswa-mahasiswi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, dalam puncak perayaan kegiatan tersebut, di Gelanggang Mahasiswa USU, Selasa (6/11).
Menurut Edy, Revolusi Industri perlu diwaspadai karena terdapat kecenderungan para pelaku industri lebih memilih penggunaan mesin-mesin ketimbang manusia untuk melakukan berbagai aktivitas pekerjaaan di pabrik-pabriknya. Dengan demikian, permintaan terhadap kebutuhan pekerja menjadi semakin sedikit, sementara permintaan akan kapasitas dan skill yang dimiliki oleh manusia itu sendiri semakin tinggi. Manusia yang dipekerjakan harus memiliki kemampuan untuk menguasai operasional mesin yang menggunakan berbagai teknologi canggih, digitalisasi dan otomatisasi yang semakin rumit. Dengan kondisi tersebut, para kaum milenial harus menyiapkan diri dengan kemampuan yang mumpuni kalau tak ingin terlindas oleh kemajuan zaman yang tak terbendung tersebut.
Edy Rahmayadi berulangkali menyampaikan permintaan maaf kepada para mahasiswa-mahasiswi yang hadir di ruangan tersebut, yang dianggap sebagai perwakilan dari kaum milenial lainnya, karena merasa generasi di zamannya tak mempersiapkan dan memfasilitasi serbuan teknologi tersebut dengan cermat dan matang. Untuk itu ia memandang bahwa kalangan usia tua, menengah dan muda saat ini harus bekerjasama bahu-membahu dalam menghadapi persoalan-persoalan pelik yang menjadi konsekuensi dari beralihnya zaman. Idealnya, kalangan muda saat ini dipersiapkan dengan baik oleh generasi sebelumnya untuk menghadapi berbagai efek yang ditimbulkan oleh pengandalan teknologi dalam berbagai dimensi, baik positif maupun negatif.
“Kalian para kalangan muda, harus memiliki motivasi dan cita-cita yang tinggi. Jangan terlena dengan kehidupan penuh hura-hura, narkoba, gaya hidup punk dan hal-hal yang kelak akan kalian sesali. Beranilah bermimpi dan bekerja keras mewujudkan mimpi tersebut. Ayah saya hanyalah seorang sersan, sementara ibu saya hanya seorang penjual kue. Namun saya, anaknya, bisa menjadi Letjen. Jangan rendah diri hanya karena kita berasal dari keluarga kurang mampu. Justru dengan berbagai keterbatasan itu kita harus bisa mewujudkan situasi yang berbeda di masa depan, yang membuat bangga orangtua, bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara,” tandas Edy.
Edy mencontohkan kehidupan yang dilalui Hellen Keller, seorang penulis terkenal Amerika, yang pernah memenangkan The Presidential Medal of Freedom dan The Lions Humanitarian Award dari Honorary University Degrees Women's Hall of Fame. Hellen Keller berprofesi sebagai seorang penulis, aktivis politik dan dosen Amerika, padahal ia menderita kebutaan dan gangguan pendengaran (tuli) sejak ia masih kecil. Ia menulis artikel serta buku-buku terkenal, diantaranya The World I Live In dan The Story of My Life (diketik dengan huruf biasa dan Braille), yang menjadi literatur klasik di Amerika dan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa. Ia berkeliling ke 39 negara untuk berbicara dengan para presiden, mengumpulkan dana untuk orang-orang buta dan tuli serta mendirikan American Foundation for the Blind dan American Foundation for the Overseas Blind.
Kondisi tokoh-tokoh yang berhasil di dalam hidupnya meskipun dalam keterbatasan merupakan motivasi kuat bagi manusia yang dilahirkan sempurna. Namun, semua upaya yang dilakukan itu, sambung Edy, juga harus didukung dengan doa. Karena doa adalah kunci utama dari keberhasilan kerja keras yang dilakukan.
“Haram hukumnya manusia hidup tanpa cita-cita. Dan betapa meruginya orang-orang yang tak menjadikan doa sebagai sandaran hidupnya. Hidup kita ini milik Allah SWT, jadi hanya kepadanyalah kita sepenuhnya bersandar dan meminta pertolongan. Niscaya apa yang diinginkan akan dikabulkan,” kata Edy. (Humas)
MEDAN – HUMAS USU : Beragam produk inovasi yang dimiliki oleh Universitas Sumatera Utara (USU) dan dipamerkan dalam Pekan Inovasi Sumatera Utara ke-6 yang berlangsung pada tanggal 13 hingga 15 November 2018 lalu, berhasil meraih gelar juara Stand Terbaik I Kategori Stand Inovasi Terfavorit. USU berhasil meraih gelar stand terfavorit I setelah menyisihkan 78 stand lainnya yang berasal dari 55 instansi dan perusahaan. Pada tahun sebelumnya, USU juga berhasil meraih gelar yang sama di ajang tersebut.
Dalam kegiatan yang mengusung tema ‘Inovasi Berbasis Potensi Daerah untuk Mewujudkan Masyarakat Sumut Maju Sejahtera dan Bermartabat’ itu, USU menampilkan banyak produk inovasi variatif dan ramah lingkungan yang dihasilkan oleh para mahasiswa, dosen dan peneliti di lingkungannya. Di antaranya adalah sabun, shampoo dan lipstik natural bermerek Artsari. Sabun natural tersebut terdiri dari sabun pumpkin (labu kuning), sabun sirih dan sabun sereh. Sementara shampoo natural yang ada adalah shampo bayam dan lidah buaya. Lipstik natural dibuat dari bahan minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jarak dan kaustik soda, serta pengisi lidah buaya segar dan pewangi minyak nilam.
Selain itu masih ada sabun inovasi laboratorium yang menggunakan bahan baku kelapa sawit, noire pomade dan sabun cair pencuci piring yang terbuat dari bahan-bahan yang aman bagi kulit tangan, sehingga tidak menimbulkan rasa gatal atau iritasi.
“USU senantiasa memberikan dukungan dan pendampingan bagi para peneliti, dalam rangka menghasilkan produk-produk berteknologi tinggi, ramah lingkungan, serta bermanfaat bagi masyarakat. Penelitian dan inovasi merupakan salah satu titik fokus yang menentukan di dalam pengembangan dan peningkatan kualitas kelembagaan dan keilmuan sebuah perguruan tinggi, tak terkecuali USU. Sehingga kita terus bergiat dalam upaya tersebut, dengan memotivasi seluruh unsur dosen dan peneliti serta mahasiswa di lingkungan USU,” ujar Wakil Rektor III USU, Drs Mahyuddin KM Nasution, MIT, Ph D, kepada wartawan.
Bagi balita dan cemilan sehat bergizi untuk masyarakat umum seperti Pisoya dan Biskuit Tebilar. Pisoya merupakan makanan pendamping ASI yang terbuat dari campuran pisang awak, tepung beras, kecambah kedelai dan ikan lele. Kesemua bahan itu diproses dengan menggunakan suhu rendah sehingga memiliki karakteristik aroma dan rasa yang khas, serta kandungan gizi yang tetap dipertahankan dalam jumlah dan kualitas yang baik. Adapun biskuit Tebilar merupakan biskuit kaya gizi yang mengandung energi, protein, lemak, vitamin A, asam folat, besi dan seng yang sangat dibutuhkan tubuh manusia, terutama pada masa pertumbuhan. Biskuit ini diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita. Ketiga kelompok ini diklaim sebagai kelompok yang membutuhkan protein dan vitamin A lebih banyak dibandingkan kelompok masyarakat lainnya.
Produk-produk ramah lingkungan juga hadir dalam bentuk kemasan makanan pengganti Styrofoam, yakni herbal foam. Herbal foam ini dibuat dari bahan-bahan alami berupa getah akasia, kitosan (cangkang kulit udang), CMC dan tepung kanji. Bahan-bahan tersebut sangat mudah didapatkan dana man digunakan serta ramah lingkungan. Seperti cangkang kulit udang yang biasanya terbuang sebagai sisa dari proses produk dan usaha kuliner.
Masih terdapat banyak hasil produk inovasi lainnya yang ditampilkan dan berhasil menyedot perhatian besar pengunjung dalam Pekan Inovasi Sumut tersebut, sehingga menahbiskan stand USU sebagai Juara Terfavorit. Alat penyemai benih padi system dapog merupakan terobosan inovasi lainnya, yang didesain untuk dapat menaburkan bahan persemaian berupa tanah (media tanam), benih padi dan tanah penutup benih ke dalam tray persemaian secara mekanis, dengan tingkat pemerataan penaburan yang lebih baik dan dalam waktu singkat. Juga terdapat Lampu Sehati yang digunakan sebagai pengganti lampu tidur. Pembuatan produk ini merupakan penggabungan antara sentuhan seni dalam disain fisiknya, serta penggunaan teknologi tinggi.
USU juga menghadirkan STEM-I BOT, yakni robot yang diperuntukkan dalam pembelajaran Science, Technology, Engineering dan Mathematic dengan kemampuan intelligence. Robot ini bertujuan untuk membantu pembelajaran anak usia sekolah dan dewasa pemula yang berminat dalam program computer dan elektronika. Terdapat pula mesin penyuling minyak atsiri, kompor portime yang ramah lingkungan, pengiris multifungsi, hidroponik tenaga surya yang dilengkapi dengan sensor Ph air, dan banyak hasil inovasi lainnya. (Humas)