MEDAN – HUMAS USU : Rektor USU, Prof Dr Runtung, SH, MHum, membuka Seminar Nasional III yang digelar Departemen Arsitektur Fakultas Teknik USU, bertempat di Ruang Senat Akademik lt 3 Gedung Biro Pusat Administrasi USU, Kamis (25/1) pagi.

Seminar FT 1Seminar yang mengambil tema "Kearifan Lokal Dalam Keberagaman Untuk Pembangunan Indonesia" ini menghadirkan dua narasumber yakni ; Prof Ir Totok Roesmanto, M Eng (Guru Besar Arsitektur Universitas Diponegoro) dan Dr Ir Dwi Lindarto Hadinugroho, MT.ARS (Dosen Arsitektur Bidang Teori Arsitektur USU). Dihadiri antara lain oleh Dekan Fakultas Teknik USU,  Ir Seri Maulina, MSi, Ph D, Wakil Dekan III FT USU, Dr Eng Ir Irvan, MSi, Ketua Departemen Arsitektur FT USU, Dr Ir Dwira Nirfalini Aulia, MSc, Sekretaris Departemen Arsitektur FT USU, Beny OY Marpaung, ST, MT, Ph D, dan Ketua Prodi Magister Teknik Arsitektur USU yang juga Ketua Program Doktor Ilmu Arsitektur dan Perkotaan USU, Ir Nurlisa Ginting, MSc, Ph D.

Seminar FT 4Dalam sambutannya, Rektor USU menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta yang mengikuti seminar, terdiri atas perwakilan pemerintahan kota, akademisi, praktisi dan peneliti dari 25 universitas di seluruh Indonesia. Rektor juga mempersilakan para peserta seminar untuk menikmati berbagai destinasi wisata yang ada di Kota Medan, termasuk keragaman kuliner yang ada, selama berada di kota ini. Kondisi sosial masyarakat yang heterogen telah menjadikan Kota Medan kaya dengan beragam menu kuliner berikut modifikasi percampuran resepnya yang sangat direkomendasikan untuk dinikmati.

Seminar FT 5Secara ringkas, Rektor memaparkan profil USU berikut prestasi yang telah dicapai selama ini, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Ia juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kehadiran dua pembicara utama dalam seminar tersebut, yang akan memberikan tambahan ilmu sangat bermanfaat bagi para peserta seminar, khususnya untuk memahami lebih jauh keragaman yang ada di tengah masyarakat dan kontribusinya dalam pembangunan.

Seminar FT 2Sebelum sesi seminar dimulai, Rektor melekatkan kain tradisional berupa uis dan ulos kepada para narasumber dan moderator, yang diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta seminar. Kegiatan itu diramaikan pula dengan pameran karya pemenang lomba sketsa dan fotografi yang telah digelar sebelumnya, serta penyerahan hadiah bagi para pemenangnya. (Humas USU)

MEDAN – HUMAS USU :  Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kemenristekdikti 2018 yang digelar selama dua hari, 16-17 Januari 2018, merupakan sebuah momentum yang diharapkan mampu memberikan dorongan dan masukan bagi Kemenristekdikti dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 pada berbagai hal. Baik secara kelembagaan, bidang study, kurikulum, sumber daya serta pengembangan cyber university, risbang dan inovasi. Hal itu disampaikan Gubernur Sumatera Utara, Dr Ir H Tengku Erry Nuradi, M Si, dalam sambutannya pada Rakernas Kemenristekdikti, bertempat di Gelanggang Mahasiswa USU, Rabu (17/1) pagi.

Gubsu 1Menurut Gubsu, diangkatnya tema “Ristek Dikti di Era Revolusi Industri 4.0” dalam Rakernas kali ini merupakan upaya Kemenristekdi untuk melakukan respon terhadap isu strategis, di mana digitalisasi menjadi kunci yang mempengaruhi segala aktivitas ekonomi yang ada. Dengan demikian perlu dilakukan pembahasan untuk menyiapkan langkah-langkah penting dalam pengembangan iptek dan pendidikan tinggi.

Lebih lanjut dikatakannya, keberadaan perguruan tinggi antara lain berfungsi untuk mendorong civitas akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing dan kooperatif melalui pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan serta menerapkan nilai-nilai humaniora.

Gubsu 3“Adanya revolusi industri 4.o ini harus disikapi dengan cepat dan responsif. Perguruan tinggi bertugas untuk mengkaji secara periodik segala capaian dan target-target yang ingin dicapai, diselaraskan dengan perkembangan teknologi yang kian pesat,” kata Gubsu.

Pada kesempatan yang  sama, ia juga mengapresiasi atas ditunjuknya USU sebagai tuan rumah Rakernas Kemenristekdikti 2018. Gubsu berharap, para peserta Rakernas mendapatkan banyak kenangan manis selama berada di Kota Medan dan tak melewatkan kunjungan ke berbagai destinasi obyek wisata serta menikmati sajian kuliner khas yang ada.

Gubsu 2“Kami berharap kenangan manis yang didapatkan para peserta Rakernas selama berada di Kota Medan, dapat menumbuhkan keinginan untuk kembali berkunjung pada kesempatan-kesempatan mendatang,” kata Gubsu. (Humas)

MEDAN – HUMAS USU : Era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia ke empat adalah masa yang menempatkan teknologi informasi sebagai basis dalam kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) terkait penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited). Hal tersebut ditegaskan Menristek RI, Prof HM Nasir dalam sambutannya ketika membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) 2018 yang digelar di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Medan(17/1). Adapun tema yang diusung dalam rakernas kali ini adalah “Ristek Dikti di Era Revolusi Industri 4.0”. Penabuhan gordang sembilan oleh Menristek RI, Menkeu RI, Men PU/PR RI, Menhub RI, Gubsu dan Walikota Medan menjadi penanda dibukanya Rakernas secara resmi.

Menristek 1Lebih lanjut Mohamad Nasir mengatakan,  tantangan revolusi industri 4.0 harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kementerian, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) agar mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah persaingan global yang semakin ketat. Era revolusi industri 4.0 telah menempatkan perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin.  Hal ini dipastikan akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta pendidikan tinggi.

Pada bagian awal, Menristek mengatakan tentang keistimewaan pelaksanaan Rakernas 2018 dibanding rakernas yang pernah digelar sebelumnya. Kehadiran tiga menteri lainnya dari Kabinet Kerja, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimujono merupakan tambahan semangat bagi para peserta Rakernas untuk lebih memfokuskan perhatian terhadap isu utama yang diangkat dalam kegiatan tersebut.  

Menteri mengingatkan pentingnya  dibahas langkah-langkah strategis yang perlu dipersiapkan Kemenristekdikti dalam mengantisipasi perubahan dunia yang kini telah dikuasai perangkat digital. Menurutnya Kebijakan strategis perlu dirumuskan dalam berbagai aspek mulai dari kelembagaan, bidang studi, kurikulum, sumber daya, serta pengembangan cyber university, risbang hingga inovasi. Ia berharap Rakernas dapat menghasilkan rekomendasi yang jelas dan terarah dalam pengembangan iptek dikti dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Menristek 3Dipaparkan lebih jauh oleh Menristekdikti, bahwa ada lima elemen penting yang harus menjadi perhatian dan akan dilaksanakan oleh Kemenristekdikti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0, yaitu:

  1. Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.
  2. Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan. Selain itu, mulai diupayakannya program Cyber University, seperti sistem perkuliahan distance learning, sehingga mengurangi intensitas pertemuan dosen dan mahasiswa. Cyber University ini nantinya diharapkan menjadi solusi bagi anak bangsa di pelosok daerah untuk menjangkau pendidikan tinggi yang berkualitas.
  3. Persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsive, adaptif dan handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selain itu, peremajaan sarana prasarana dan pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.
  4. Terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung Revolusi Industri 4.0 dan ekosistem riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan di Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, LPNK, Industri, dan Masyarakat.
  5. Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi.

Adapun para pembicara yang tampil dalam Rakernas yakni ; Menteri Keuangan RI, Dr Sri Mulyani, sebagai pembicara utama,  Senior Adviser to the IDB President, Dr. Hayat Sindi, Prof. Yang Cau Lung  dari National Taiwan University of Science and Technology, Prof  Jangyoun Cho dari Cyber Hankuk University of Foreign Studies (CUFS), Founder dan CEO Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara dan Rektor AMIKOM Suyanto.

Menristek 2Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam Rakernas juga dibahas evaluasi pelaksanaan program dan anggaran pada tahun 2017, serta outlook program dan anggaran tahun 2018. Selain itu Kemenristekdikti merupakan Kementerian yang mengelola aset cukup besar senilai 120.68 T, serta memiliki sekitar 159.083 orang pegawai (baik PNS dan Non PNS) yang tersebar dalam 148 satuan kerja, sehingga dipandang sangat penting mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Oleh karena itu, dalam Rakernas ini diharapkan ada rekomendasi untuk penuntasan Zona Integritas, Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) serta pencapaian Target Reformasi Birokrasi 2018.

Selain keberadaan empat orang menteri dan Ketua KPK, Rakernas dihadiri oleh kurang lebih 300 peserta yaitu para pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal Kemenristekdikti yang terdiri dari Gubernur Sumatera Utara, Walikota Medan, pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemenristekdikti, Ketua LPNK di bawah koordinasi Kemenristekdikti, para pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Direktur Politeknik Negeri seluruh Indonesia, para Koordinator Kopertis, Ketua Komisi VII, Ketua Komisi X, Ketua DPD RI, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Balitbang/Deputi Kementerian terkait, serta institusi terkait lainnya. 

Acara dimeriahkan pula oleh pameran produk-produk hasil riset maupun inovasi dari berbagai perguruan tinggi, lembaga penelitian dan industri. (Humas)

Medan – Humas USU :  Rektor USU menerima kunjungan persahabatan dari  delegasi The National University of Kaohsiung (NUK) Taiwan yang diwakili oleh Professor Shyue-Liang Wang selaku President of NUK dan Associate Professor I-Hsien Ting, Dean, Office of International Affairs NUK, bertempat di Ruang Pertemuan Rektor USU, Selasa (23/1).

kunjunagnNUK2

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan lebih jauh tentang profil The National University of Kaohsiung (NUK) beserta segala fasilitas yang dimilikinya dan membuka peluang bagi para mahasiswa USU untuk mendapatkan beasiswa serta program belajar lanjutan di universitas tersebut. Dalam kesempatan itu, delegasi  dari NUK juga didampingi oleh perwakilan orangtua yang anak-anaknya melanjutkan pendidikan di NUK.

Rektor USU, Prof Dr Runtung, SH, MHum, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasihnya atas kunjungan delegasi NUK dan menyambut baik peluang kerjasama di bidang pendidikan yang ditawarkan NUK. Terlebih mengingat pesatnya kemajuan di bidang teknik dan industri yang dicapai oleh negara tersebut, sehingga memungkinkan didapatkannya ilmu-ilmu baru serta pengalaman yang semakin meningkatkan kualitas alumni USU. Hal itu juga kelak dapat diaplikasikan di tengah masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan.

kunjunagnNUK4

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Rektor I USU, Prof Dr Ir Rosmayati, MS, Wakil Rektor IV USU, Prof Dr Ir Bustami Syam, M.S.M.E, Sekretaris Universitas, Dr dr Farhat, Mked (ORL-HNS), Sp THT-KL(K), Head of International Affairs Office (IAO) USU, Dr Esther Sorta Mauli Nababan, M Sc, Secretary of IAO, Dr Ing Pramio Garson Sembiring, serta Kepala Biro Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat, Ir Yedi Suhaidi, MSi.

Menutup pertemuan, kedua belah pihak saling bertukar cenderamata. Dalam kesempatan itu, Rektor juga turut melekatkan kain tradisional khas Karo (uis) kepada President of NUK,    Professor Shyue-Liang Wang. (Humas)