MEDAN – HUMAS USU : Consortium Studies on Smallholder Palm Oil (CSSPO) bekerjasama dengan Agricultural Research for Development (CIRAD) menggelar CSSPO International Conference 2018, yang berlangsung di Imperial Hotel, Kuching, Sarawak, dari tanggal 9 hingga 11 Juli 2018. Konferensi yang bertajuk “Harmonizing Environmental Social and Economic Dimensions : Is It Possible?” ini didukung sepenuhnya oleh Sarawak Convention Bureau (SCB).
Konferensi dibuka secara resmi oleh Konjen Indonesia di Kuching, Muhammad Abdullah, dan dihadiri oleh Ketua Perhepi Pusat, Prof Dr Hermanto Siregar, National Project Coordinator ILO, Yunirwan Gah. Empat orang keynote speaker yang tampil dalam forum tersebut mewakili 4 negara penting dalam industri sawit yaitu Dr Bayu Krisnamurthi, Advisory Board Members and Green Fund dari Indonesia, Prof Alain Rival, President Director for SouthEast Asia Island Countries and the Focal Point for Oil Palm Research – CIRAD dari Perancis, Prof Dr Muhammad Ashfaq dari Institute of Agricultural and Resource Economics, University of Agriculture, Faisalabad Pakistan, dan Prof Dr Datuk Mad Nasir Shamsudin dari Department of Agribusiness and Bioresource Economics, Faculty of Agriculture, Universiti Putra Malaysia.
Konferensi dihadiri oleh Wakil Rektor IV Bidang Informasi, Perencanaan, dan Pengembangan USU, Prof Dr Ir Bustami Syam, M.S.M.E, Wakil Rektor Bidang Kerjasama, Komunikasi dan Informasi UNJA, Prof Dr Ir Zulkifli Alamsyah, MSc, Wakil Rektor Bidang Kerjasama UNIMAL, Jullimursyida, Ph D dan Direktur Kajian Dasar Pertanian dan Makanan UPM, Shaufique Fahmi Sidique, Ph D.
Seminar dilanjutkan dengan kelas paralel yang memaparkan hasil kajian dari peneliti USU, UNJA, UNIMAL, UPM, UNAND, UI, ITB, IPB, CIFOR, Federal University, Taraba State University, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Lampung, The University of Agriculture, Peshawar-Pakistan, Universitas Halu Oleo, Nanyang Technological University dan Nakhon Ratchasima Rajabhat University.
Konferensi yang digelar setiap tahun itu diharapkan dapat menjadi wadah diseminasi berbagai penelitian dan kerjasama. CSPPO terbentuk sejak tahun 2015 dengan beranggotakan tiga universitas dari Indonesia, yakni Universitas Sumatera Utara, Universitas Jambi, dan Universitas Malikussaleh. Sementara dua universitas lagi berasal dari Malaysia dan Thailand, yakni Universiti Putra Malaysia dan Prince of Songkla University. Visi CSPPO adalah menghasilkan penelitian yang dapat memperbaiki posisi petani sawit dalam rantai pasokan dunia. Diharapkan hal tersebut dapat berkontribusi pada pertanian yang inklusif dan sustainable.
Rangkaian acara konferensi ditutup dengan field trip ke Bako National Park pada tanggal 11 Juli 2018. Diharapkan seminar ini dapat menjadi forum terbuka bagi peserta untuk mendiskusikan berbagai alternatif usaha dan strategi dalam mencapai harmonisasi aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial sebagai tahapan dalam mencapai pertanian yang inklusif dan berkelanjutan. (Humas)