USER/PIJAR. Medan. Festival Konstitusi dan Anti Korupsi, merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kegiatan ini sendiri bekerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia, yang kali ini adalah Universitas Sumatera Utara (USU). Acara ini berlangsung selama 14-15 Mei 2018. Diskusi Panel merupakan rangkaian acara pertama yang dilaksanakan di Fakultas Hukum USU.

Melek Informasi 1Diskusi Panel yang diadakan mengangkat tiga tema yang berbeda seperti “Pilkada Berintegritas”, “Hak Imunitas Pejabat Publik” dan “Penguasaan Sistem dalam Kekuasaan Kehakiman”. Konsep yang diusung pun cukup menarik dalam pelaksanaannya, yang mana ketiga diskusi ini berlangsung secara bersamaan di beberapa lokasi yaitu Ruang 8, Ruang 9 dan Peradilan Semu Fakultas Hukum USU dengan pemateri-pemateri yang handal di bidangnya. Berdasarkan konsep tersebut, peserta pun dibebaskan untuk memilih lokasi diskusi panel sesuai dengan materi yang ingin dipelajari.

“Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat, publik khusunya mahasiswa mengenai isu-isu tentang konstitusi dan anti korupsi. Arahnya adalah untuk penguatan anti korupsi melalui konstitusi. Tema-tema yang diambil juga berdasarkan tujuan kegiatan kita yaitu penguatan anti korupsi melalui kontitusi, sehingga terpilihlah ketiga tema tersebut sebagai materi untuk diskusi panel yang kita adakan,” ungkap Gumilang selaku salah seorang perwakilan Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja KPK.

Melek Informasi 2Salah satu rangkaian dari Festival Konstitusi dan Anti Korupsi ini, melibatkan pemateri-pemateri yang handal dalam bidangnya seperti Deputi Pencegahan KPK RI, Anggota MPR RI, Hakim Konstitusi RI, Komisi III DPR RI dan tak lupa akademisi-akademisi Universitas Sumatera Utara yang turut dilibatkan sebagai narasumber dalam kegiatan ini.

“Harapannya semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar, kemudian misi-misi penginformasian kepada publik terkait anti korupsi melalui kontitusi dapat tercapai dan dengan diadakannya kegiatan ini semoga masyarakat lebih melek informasi seputar konstitusi dan anti korupsi,” sambung Gumilang. (Lucky Andriansyah)

USER/PIJAR, Medan. Pemerintahan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (PEMA FKM) menggelar event bertaraf nasional, yaitu “Seminar Horas Health Public Fest 3”.  Acara yang diselenggarakan pada Sabtu, (05/05) di Auditorium USU tepat pukul 08.30 WIB tersebut mengundang delegasi dari  beberapa universitas ternama di Indonesia yang berasal dari rumpun kesehatan untuk mengikuti kegiatan yang memasuki tahun ketiga ini.

Seminar Horas Health Public Fest 3 ini mengundang tiga pemateri, Prof. Dr. Ir. Albiner Siagian, M.Si, yang merupakan Guru Besar Ilmu Gizi FKM USU,  Ahmad Hakiki, Spd.I yang merupakan penggagas komunitas GO River sungai Deli, serta Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, DR. Siswanto, MHP.DTM

 MG 0596

Acara yang  mengangkat tema “Inovasi Dalam Pembangunan Kesehatan Berkelanjutan Di Daerah Tropis Menuju SDGS 2030” disambut suka cita oleh para hadirin yang antusias mengikuti kegiatan ini. Terlihat dari riuh suara peserta yang berjumlah sekitar ratusan orang memadati ruang auditorium USU. Bukan hanya itu saja, hiburan Gondang yang merupakan musik khas batak dari Sumatera Utara menambah semangat serta meriahnya acara.

Iyan selaku ketua acara pun mengungkapan alasan pemelihan tema, “Melihat permasalahan-permasalahan kesehatan ini masih banyak, penyakit yang tidak menular khususnya di daerah tropis.  Jadi alasan tersebut mengangkat tema ini sehingga nanti harapan nya, khalayak muda akademisi mempunyai ide-ide cemerlang untuk membantu juga di bagian pemerintahan”

IMG 0626

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, DR. Siswanto, MHP.DTM  menekankan tentang kompleksnya persoalan kesehatan di Indonesia yang  masih menjadi tantangan menuju SDGS 2030. “Jadi kesehatan Indonesia tentunya dari sisi  umur  harapan hidup, atau impact  sudah cukup naik. Angka kematian ibu juga mulai menurun, kemudian secara kualitas juga (kesehatan ibu melahirkan-red). Tetapi disisi lain sebetulnya  terkait dengan penyakit disatu sisi ada penyakit tidak menular (jumlahnya-red) naik. Disisi lain ada penyakit yang baru muncul, ada flu burung,ebola, dan sebagainya. Kalau masalah gizi, disatu sisi kita ada gizi buruk, kurang gizi, pendek (stunting). Tapi di sisi lain kita ada obes (kegemukan) sehingga ada kombinasi"., ujarnya.  Ia juga menekankan peran penting mahasiswa untuk berpikir kreatif dalam mendorong kreativitas inovasi dan penelitian pengembangan  untuk membantu pemerintah dalam mempertajam kebijakan Kementrian Kesehatan (Annisa Rahmi)

 

MEDAN – HUMAS USU :  Banyak hal positif dari masyarakat Jepang yang bisa diadopsi oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah tetap memelihara akar budaya bangsanya dengan baik meskipun negaranya telah melejit sebagai salah satu negara maju di dunia. Modernisasi yang berkiblat pada penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupannya, ternyata tak membuat masyarakat Jepang meninggalkan begitu saja tradisi yang menjadi ciri khasnya. Pengenalan budaya itu bahkan telah diterapkan masyarakat Jepang sejak anak-anak mereka masih kecil. Budaya bersih, disiplin, pantang menyerah dan selalu menjaga etika atau sopan-santun, merupakan hal-hal yang paling menonjol dalam kehidupan masyarakat negeri itu.

Bunkasai 2Hal tersebut disampaikan Wakil Rektor IV Universitas Sumatera Utara (USU),  Prof  Dr Ir Bustami Syam, MS ME, dalam kata sambutannya mewakili Rektor USU, pada pembukaan Festival Budaya Jepang (Bunkasai) USU 2018, Jum’at (4/5). Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 4 hingga 6 Mei 2018 itu digelar Himpunan Mahasiswa Sastra dan Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara (Aotake-Hinode) bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Jepang di Medan dan didukung oleh Fakultas Ilmu Budaya melalui Prodi Sastra dan Bahasa Jepang.

Bunkasai 1Selain menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap seluruh panitia yang telah bekerja keras menyelenggarakan event tahunan tersebut, Prof Bustami juga memberikan apresiasi khusus terhadap Konsul Jepang di Medan, Ishi Takeshi, yang telah memberikan rasa persahabatannya yang tulus dan mendalam, baik secara pribadi maupun kepada Universitas Sumatera Utara.

Bunkasai 3Sebelumnya, Ketua Panitia Bunkasai USU 2018, Khairul Amal mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan pada tahun ini merupakan gelaran yang ke sepuluh kalinya dan senantiasa mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat, khususnya para pecinta budaya Jepang di Medan. Bunkasai 2018 menjadi bernilai istimewa karena bertepatan dengan perayaan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia Jepang jatuh pada tahun ini.

Konjen Jepang di Medan, Ishi Takehi, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang teramat besar kepada para panitia yang telah mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk menggelar Bunkasai USU 2018.

Bunkasai 5“Dengan peringatan 60 tahun hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia, yang bertepatan pada tahun 2018 ini, harapan kami semoga ke depannya hubungan kedua negara dapat semakin erat dan harmonis. Juga akan semakin banyak kerjasama dan manfaat yang bisa didapatkan oleh keduanya,” imbuh Ishi Takeshi.

Sementara itu, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Budaya (FIB) USU Prof Dr Ikhwanuddin Nasution, M Si, dalam sambutannya mewakili Dekan FIB mengatakan, bahwa pihak fakultas mendukung sepenuhnya kegiatan Festival Budaya Jepang (Bunkasai) USU 2018. Ia berharap kegiatan-kegiatan sejenis dapat dilangsungkan untuk semakin memperkaya informasi masyarakat terhadap kebudayaan dari berbagai negara.

Bunkasai 6Turut mewarnai kegiatan pembukaan Bunkasai USU 2018, atraksi tarian kebudayaan Jepang dan Batak persembahan mahasiswa-mahasiswi FIB dan Dinas Pariwisata Kota Medan. Pembukaan festival ditandai dengan pengguntingan pita dan pelepasan balon ke udara oleh WR IV USU didampingi WD III FIB, Konjen Jepang dan sejumlah undangan, serta Parade Omikoshi.

Bunkasai 4Berbagai stand yang menjaul aneka kudapan dan camilan khas Jepang turut meramaikan acara. Begitupua stand yang menjual berbagai aksesoris, baju, dan berbagai cenderamata Jepang. Tak ketinggalan pula stand penyewaan kostum cosplay serta berbagai gelaran acara yang biasa digelar di negeri matahari terbit itu. (Humas)

HUMAS-USU: Universitas Sumatera Utara, dibawah Program Magister (S2) Ilmu Politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mulai semester ini akan membuka Kelas Tata Kelola Pemilu. 
 
IMG 20180515 WA0018
 
Dekan Fisip USU Dr. Muryanto Amin menjelaskan bahwa S2 Ilmu Politik Kelas Tata Kelola Pemilu merupakan hasil dari Kesepakatan Kerjasama antara Fisip USU dengan KPU RI yang ditandatangani pada tanggal 27 Maret 2018 lalu di Jakarta. Pembukaan Kelas ini  sendiri dimaksudkan agar Penyelenggara Pemilu memahami baik subtansi  teoritis maupun subsansi teknis dari penyelenggaraan pemilu. Sehingga pemilu yang berintegritas, pemilu yang jujur dan adil itu bisa dimengerti oleh penyelenggara pemilu yang baik dan profesional. 
 
“Sesuai dengan kesepakatan dengan KPU, dalam pelaksanaannya nanti kita akan memberikan pelatihan, pengajaran hingga pembinaan terkait tata kelola pemilu kepada penyelenggara pemilu serta melakukan seleksi penerimaan beasiswa. Sementara KPU sendiri tugasnya selain memberikan beasiswa bagi yang memenuhi syarat juga akan menetapkan atau memberi persetujuan alokasi jumlah penerima beasiswa” tambah Muryanto.
IMG 20180515 WA0019
 
Menurutnya lagi, bahwa Kelas Tata Kelola Pemilu ini juga sebelumnya sudah dibuka di 10 Universitas antara lain UGM, UNPAD, UNAIR, UNSRAT, UNAND, UNILA, Nusa Cendana Kupang, UNCEN Jayapura serta UI. USU merupakan Universitas ke kesebelas yang diamanatkan oleh KPU RI untuk membuka Kelas tersebut. Untuk syarat-syarat antara lain calon mahasiswa menyerahkan ijazah Sarjana dan bagi yang bukan lulusan Ilmu Sosial dan Politik harus mengikuti Matrikulasi. Untuk peserta yang ingin mengambil program beasiswa tidak melebihi usia 40 tahun. Syarat-syarat lainnya dapat juga dilihat dan diunduh melalui website usu.ac.id pada laman http://penerimaan.usu.ac.id